SALAM
JUMPA
Bahasa Menunjukkan Bangsa.
Kalimat sederhana namun penuh makna.
Tidak terhitung banyaknya bahasa yang dipakai di seantero bumi ini, baik resmi maupun tidak.
Kalimat sederhana namun penuh makna.
Tidak terhitung banyaknya bahasa yang dipakai di seantero bumi ini, baik resmi maupun tidak.
Dari banyaknya bahasa yang ada di dunia ini, Bahasa Kakas eksis
sebagai salah satu bahasa yang hingga saat ini aktif digunakan oleh komunitas
Orang Kakas, salah satu Anak Suku Minahasa. Bahasa Kakas merupakan salah satu anak bahasa Bangsa
Minahasa.
Banyak kajian tentang bahasa suku Bangsa
Minahasa, kajian bahasa kakas termasuk paling jarang, untuk tidak dikatakan
tidak ada, ditemui. Hal yang melatarbelakanginya adalah tidak adanya
dokumentasi tertulis mengenai bahasa kakas, sehingga dapat dikatakan bahasa ini
hanya terdokumentasi secara oral (orally
documented). Artinya, semua aspek kebahasaan bahasa kakas hanya
terdokumentasi pada orang-orang atau individu-individu penggunanya, sehingga
kelestarian bahasa kakas bergantung sepenuhnya pada pewarisan personal dari
orang tua kepada anak-anak mereka, tanpa adanya sumber pustaka sebagai
doumentasi tertulis. Hal ini membawa kita pada asumsi kuat bahwa bahasa kakas
tergolong pada rumpun bahasa yang rentan kepunahan, atau rumpun bahasa yang sedang menuju pada kepunahan,
Bagi kita anak suku bangsa kakas, tegakah
bahasa ibu kita itu hilang tak berbekas?
Tentu saja saya adalah orang pertama yang
akan berkata: Ndai Toro! Mbahasata nya’i
ndai toro kasero, ndai toro mate! (Tidak Boleh!, Bahasa kita ini tidak bole
hilang, tidak boleh mati!).
Namun apakah kita hanya akan berteriak TIDAK
BOLEH ?
Langkah SEGERA dan KONGKRIT harus segera
diambil. Peluncuran Blog bahasa kakas ini adalah salah satu tidak lanjut dari
langkah ini.
Kami menempatkan website ini sebagai suatu ”kamus
bahasa kakas yang dibuat sambil jalan”, artinya kepada kita semua, anak suku
bangsa minahasa kakas, yang memiliki memori, pengetahuan, dokumen, dan
lain-lain yang berkaitan dengan bahasa kakas, sangat diharapkan sumbangannya
secara langsung demi kesempurnaan dan kekekalan bahasa kakas kita ini.
ATURAN PENGGUNAAN:
- Prinsip membaca: apa yang ditulis, itu yang dibaca, kecuali ada penandaan khusus;
- Bila ditemui huruf e (e italic), dibaca seperti bunyi huruf e pada kata MEMANG;
- Bila ditemui huruf e biasa, dibaca seperti bunyi huruf e pada kata PERGI;
- Bila ditemui tanda (’) mendahului suatu huruf, misalnya kata nya’i, dibaca seperti bunyi huruf i pada kata SAFI’I, atau misalnya kata ta’an, dibaca dengan bunyi seperti pada kata PUJAAN, SITAAN;
- Bila ditemui tanda (’) di akhir kata, misalnya kata mena', dibaca seperti bunyi "setengah k" pada kata KENA.
"Tidak dilarang pengunjung blog mencuplik, mengutip atau menkopi-paste dari kamus online ini, namun diharapkan menuliskan sumbernya, yaitu alamat blog ini".